Perkenalkan
nama saya Aditya Parama Setiaboedi. Saya dilahirkan di Bandung pada tanggal 2
Agustus 1994. Saya adalah mahasiswa MRI (Managemen Rekayasa Industri) ITB
dengan NIM 14411051. Dengan megikuti acara PPAB MTI, tentunya saya berkeinginan
untuk dapat bergabung dalam MTI (Keluarga Mahasiswa Teknik Industri). Alasan
mengapa saya berkeinginan masuk ke dalam MTI akan saya jelaskan dalam essay
singkat ini.
Pertama,
alasan saya ingin bergabung dalam MTI adalah saya ingin menjalin koneksi yang
luas. Dalam MTI, nantinya saya tidak hanya bergaul dengan rekan-rekan
seangkatan saja, namun juga rekan angkatan atas dan angkatan bawah. Koneksi adalah salah satu factor penting
dalam dunia keprofesian. Dengan
berkenalan dengan banyak orang dan menjalin koneksi yang luas, peluang untuk
sukses saat memasuki dunia keprofesian nanti sangat tinggi. Ditambah lagi saya dapat berkenalan dan
belajar dengan senior-senior yang sudah terlebih dahulu sukses di
bidangnya-masing-masing. Saya memang tidak bercita-cita menjadi karyawan atau
pekerja kantoran, tapi saya ingin menjadi wirausahawan. Dengan menjalin koneksi yang luas, saya harap
dapat sangat membantu perkembangan bisnis saya ke depannya.
Kedua,
saya ingin mendapatkan sebuah keluarga baru selama menempuh pendidikan di
jenjang perguruan tinggi di ITB. Saya
ingin memiliki sebuah komunitas yang akan bertahan hingga meninggal nanti. Saya
berharap rekan-rekan MTI-lah yang nanti akan dating ke pernikahan saya,
menghadiri syukuran kelulusan saya, dan akhirnya menshalatkan jenazah saya dan
mengantar saya sampai liang lahat.
Jujur, hubungan saya dengan teman-teman SD dan SMP saya cukup
renggang. Semenjak saya lulus SD, saya
belum pernah menginjakkan kaki di sekolah tersebut lagi. Saya juga belum pernah bertemu dengan
teman-teman saya di acara reuni ataupun buka puasa bersama. Bahkan, saya tidak mempunyai nomor kontak maupun
pin BlackBerry teman-teman SD saya. Dengan teman SMP, saya masih sering bertemu
dan mengadakan acara bersama seperti buka puasa bersama atau semacamnya. Namun tetap saya hubungan saya belum bisa dibilang cukup erat dengan mereka.
Saya
berharap di MTI saya menemukan komunitas keluarga yang akan bertahan hingga
akhir hayat nanti. Saya ingin meneukan
sebuah keluarga seperti rekan-rekan SMA saya.
Kami dapat saling bercerita, bermain dan bercanda dengan akrab walaupun
dipisahkan jarak dan waktu. Sedikit
cerita, bersama rekan-rekan sekelas saya waktu SMA, karena sudah akrab kami
sering melakukan banyak hal baik yang biasa maupun yang memalukan. Kami sering
sekali mem-bully, mengejek-ngejek (hanya bercanda sih), maupun membicarakan
rekan-rekan kami tanpa beban. Dan yang menjadi objek tidak marah atupun kesal.
Dalam urusan makan, kami bisa dibilang rakus
dan kalap. Misalnya saja, dulu kami sering bercanda dengan melempar biscuit ke
udara, dan ketika jatuh, kami berebutan memakan serpihan-serpihan yang tercecer
di lantai. Contoh lain ketika kami mengadakan acara buka puasa bersama di bulan
puasa 1433 H ini. Kami merencakan acara tersebut di rumah salah reorang teman
di Cimahi. Lucunya, kami tidak memikirkan mengenai konsumsi sama sekali. Walhasil ketika kami tiba saat waktu berbuka
di sana, kami tidak memiliki makanan sama-sekali. Dengan rakusnya akhirnya kami
“menjarah” semua SDM (Sumber Daya Makanan) yang ada di rumah tersebut. Kalau Anda atau orang lain melihat hal
tersebut mungkin Anda akan berpikir kami aneh ataupun abnormal. Namun yang saya
rasakan adalah kami mendapatkan nilai sebuah keluarga dan kebersamaan dari
sana. Saya pikir ikatan sebuah keluarga
yang sesungguhnya adalah dimana kita dapat menampilkan pribadi kita yang
sebenarnya, mencurahkan isi hati dan pikiran dengan leluasa serta dapat melakukan
banyak hal bersama tanpa beban di dalam suatu komunitas. Saya harap MTI dapat menjadi keluarga saya
selama-lamanya.
Ketiga,
alasan saya ingin bergabung dalam MTI adalah saya ingin berkontribusi dalam
kegiatan-kegiatan di ITB. Saya ingin
berpartisipasi aktif dan berkontribusi nyata dalam berbagai kegiatan himpunan
maupun kampus, sesuai dengan visi angkatan kami. Jujur, selama masa TPB, saya hanya mengikuti
satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Unit tersebut adalah GAMAIS ITB, itupun
saya tidak begitu aktif di dalamnya. Saya lebih aktif di kegiatan-kegiatan
ekstrakulikuler saya saat SMA, seperti menjadi pembimbing juga panitia acara.
Untungnya SMA saya dekat dengan kampus ITB. Alasan saya kurang aktif di
kegiatan kemahasiswaan di ITB saat TPB adalah saya kesulitan beradaptasi dengan
dunia malam ITB. Dunia malam yang saya maksud di sini adalah kegiatan unit
maupun KM (keluarga mahasiswa) ITB yang dilaksanakan pada malam hari. Semenjak ayah saya wafat pada tahun 2009,
saya harus mengusahakan agar tidak pulang malam agar dapat menjaga dan menemani
ibu saya di rumah. Saya merasa iri dengan rekan-rekan saya yang ngekost ataupun
dapat pulang malam. Mereka dapat
mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus yang sampai malam dengan riang dan tanpa
beban. Saya bahkan tidak ikut kegiatan OSKM.
Ketika mendengar rekan-rekan saya
menceritakan betapa menariknya acara diklat OSKM, air mata saya hamper menitik
karena penyesalan karena tidak mengikuti acara tersebut. Di MTI nanti saya pikir kegiatan-kegiatannya
akan dilaksanakan lebih banyak pada siang hari. Saya berharap saya dapat
berkontribusi maksimal pada kegiatan-kegiatan yang di adakan MTI.
Ada
banyak kegiatan yang saya rencanakan akan saya ikuti saat bergabung dalam MTI
nanti. Pertama, saya ingin ikut
menyiapakan acara wisuda ITB. Saya belum pernah menghadiri acara wisudaan ITB.
Ketika saya mendengar cerita-cerita tentang acara wisuda seperti arak-arakan
dan syukuran wisuda, saya pikir acara tersebut sangat menarik dan tidak
terlupakan. Saya juga ingin
berpartisipasi dalam kegiatan rutin MTI lainnya seperti Pengabdian Masyarakat,
Buka Puasa Bersama, Pimp My Himp,
Rapat, dan lain lain. Ketika menonton
video mengenai Pengamdian Masyarakat yang dilakukan oleh tiap-tiap himpunan,
saya jadi tertarik untuk berpartisipasi di dalamnya. Tidur di rumah tradisional masyarakat
pribumi, berternak, bercocok tanam, mandi di sungai dan bergotong royong dalam
membangun fasilitas menurut saya adalah hal yang sangat menarik dan
menyegarkan.
Saya
juga berencana berpartisipasi dalam lomba-lomba dan liga olahraga. Saya ingin mengikuti lomba-lomba rumpun
keilmuan yang saya tekuni. Saya yakin MTI akan memfasilitasi saya dalam
mengikutinya mulai dari pengumuman tentang diadakannya lomba, sampai bimbingan
dalam mempersiapkannya. Saya juga ingin
mengikuti liga antar mahasiswa yang diadakan intra MTI sendiri maupun antar
himpunan mahasiswa. Rasanya pasti asyik apabila kita dapat mengharumkan nama
MTI dan membawa pulang thropi dan medali kemenagan.
Terakhir,
yang saya ingin lakukan di MTI adalah menjadi panitia PPAB. Saya ingin menjadi
bagian Litbank dalam posisi kepanitian nantinya. Alasan saya ingin menjadi
Litbank adalah saya senang memeriksa tugas-tugas yang diberikan, mulai dari
membaca buku angkatan, sampai mengomentari blog-blog peserta PPAB. Ada kesenangan tersendiri yang saya dapat
saat membaca dan mengomentari tulisan-tulisan orang. J