Wednesday, August 15, 2012

Apa yang Akan Saya Lakukan Ketika Sudah Bergabung dalam MTI?


Perkenalkan nama saya Aditya Parama Setiaboedi. Saya dilahirkan di Bandung pada tanggal 2 Agustus 1994. Saya adalah mahasiswa MRI (Managemen Rekayasa Industri) ITB dengan NIM 14411051. Dengan megikuti acara PPAB MTI, tentunya saya berkeinginan untuk dapat bergabung dalam MTI (Keluarga Mahasiswa Teknik Industri). Alasan mengapa saya berkeinginan masuk ke dalam MTI akan saya jelaskan dalam essay singkat ini.

Pertama, alasan saya ingin bergabung dalam MTI adalah saya ingin menjalin koneksi yang luas. Dalam MTI, nantinya saya tidak hanya bergaul dengan rekan-rekan seangkatan saja, namun juga rekan angkatan atas dan angkatan bawah.  Koneksi adalah salah satu factor penting dalam dunia keprofesian.  Dengan berkenalan dengan banyak orang dan menjalin koneksi yang luas, peluang untuk sukses saat memasuki dunia keprofesian nanti sangat tinggi.  Ditambah lagi saya dapat berkenalan dan belajar dengan senior-senior yang sudah terlebih dahulu sukses di bidangnya-masing-masing. Saya memang tidak bercita-cita menjadi karyawan atau pekerja kantoran, tapi saya ingin menjadi wirausahawan.  Dengan menjalin koneksi yang luas, saya harap dapat sangat membantu perkembangan bisnis saya ke depannya.

Kedua, saya ingin mendapatkan sebuah keluarga baru selama menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi di ITB.  Saya ingin memiliki sebuah komunitas yang akan bertahan hingga meninggal nanti. Saya berharap rekan-rekan MTI-lah yang nanti akan dating ke pernikahan saya, menghadiri syukuran kelulusan saya, dan akhirnya menshalatkan jenazah saya dan mengantar saya sampai liang lahat.  Jujur, hubungan saya dengan teman-teman SD dan SMP saya cukup renggang.  Semenjak saya lulus SD, saya belum pernah menginjakkan kaki di sekolah tersebut lagi.  Saya juga belum pernah bertemu dengan teman-teman saya di acara reuni ataupun buka puasa bersama.  Bahkan, saya tidak mempunyai nomor kontak maupun pin BlackBerry teman-teman SD saya. Dengan teman SMP, saya masih sering bertemu dan mengadakan acara bersama seperti buka puasa bersama atau semacamnya.   Namun tetap saya hubungan saya  belum bisa dibilang cukup erat dengan mereka.

Saya berharap di MTI saya menemukan komunitas keluarga yang akan bertahan hingga akhir hayat nanti.  Saya ingin meneukan sebuah keluarga seperti rekan-rekan SMA saya.  Kami dapat saling bercerita, bermain dan bercanda dengan akrab walaupun dipisahkan jarak dan waktu.  Sedikit cerita, bersama rekan-rekan sekelas saya waktu SMA, karena sudah akrab kami sering melakukan banyak hal baik yang biasa maupun yang memalukan. Kami sering sekali mem-bully, mengejek-ngejek (hanya bercanda sih), maupun membicarakan rekan-rekan kami tanpa beban. Dan yang menjadi objek tidak marah atupun kesal.

 Dalam urusan makan, kami bisa dibilang rakus dan kalap. Misalnya saja, dulu kami sering bercanda dengan melempar biscuit ke udara, dan ketika jatuh, kami berebutan memakan serpihan-serpihan yang tercecer di lantai. Contoh lain ketika kami mengadakan acara buka puasa bersama di bulan puasa 1433 H ini. Kami merencakan acara tersebut di rumah salah reorang teman di Cimahi. Lucunya, kami tidak memikirkan mengenai konsumsi sama sekali.  Walhasil ketika kami tiba saat waktu berbuka di sana, kami tidak memiliki makanan sama-sekali. Dengan rakusnya akhirnya kami “menjarah” semua SDM (Sumber Daya Makanan) yang ada di rumah tersebut.  Kalau Anda atau orang lain melihat hal tersebut mungkin Anda akan berpikir kami aneh ataupun abnormal. Namun yang saya rasakan adalah kami mendapatkan nilai sebuah keluarga dan kebersamaan dari sana.  Saya pikir ikatan sebuah keluarga yang sesungguhnya adalah dimana kita dapat menampilkan pribadi kita yang sebenarnya, mencurahkan isi hati dan pikiran dengan leluasa serta dapat melakukan banyak hal bersama tanpa beban di dalam suatu komunitas.  Saya harap MTI dapat menjadi keluarga saya selama-lamanya.

Ketiga, alasan saya ingin bergabung dalam MTI adalah saya ingin berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan di ITB.  Saya ingin berpartisipasi aktif dan berkontribusi nyata dalam berbagai kegiatan himpunan maupun kampus, sesuai dengan visi angkatan kami.  Jujur, selama masa TPB, saya hanya mengikuti satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Unit tersebut adalah GAMAIS ITB, itupun saya tidak begitu aktif di dalamnya. Saya lebih aktif di kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler saya saat SMA, seperti menjadi pembimbing juga panitia acara. Untungnya SMA saya dekat dengan kampus ITB. Alasan saya kurang aktif di kegiatan kemahasiswaan di ITB saat TPB adalah saya kesulitan beradaptasi dengan dunia malam ITB. Dunia malam yang saya maksud di sini adalah kegiatan unit maupun KM (keluarga mahasiswa) ITB yang dilaksanakan pada malam hari.  Semenjak ayah saya wafat pada tahun 2009, saya harus mengusahakan agar tidak pulang malam agar dapat menjaga dan menemani ibu saya di rumah. Saya merasa iri dengan rekan-rekan saya yang ngekost ataupun dapat pulang malam.  Mereka dapat mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus yang sampai malam dengan riang dan tanpa beban. Saya bahkan tidak ikut kegiatan OSKM.  Ketika mendengar rekan-rekan saya  menceritakan betapa menariknya acara diklat OSKM, air mata saya hamper menitik karena penyesalan karena tidak mengikuti acara tersebut.  Di MTI nanti saya pikir kegiatan-kegiatannya akan dilaksanakan lebih banyak pada siang hari. Saya berharap saya dapat berkontribusi maksimal pada kegiatan-kegiatan yang di adakan MTI.

Ada banyak kegiatan yang saya rencanakan akan saya ikuti saat bergabung dalam MTI nanti.  Pertama, saya ingin ikut menyiapakan acara wisuda ITB. Saya belum pernah menghadiri acara wisudaan ITB. Ketika saya mendengar cerita-cerita tentang acara wisuda seperti arak-arakan dan syukuran wisuda, saya pikir acara tersebut sangat menarik dan tidak terlupakan.  Saya juga ingin berpartisipasi dalam kegiatan rutin MTI lainnya seperti Pengabdian Masyarakat, Buka Puasa Bersama, Pimp My Himp, Rapat, dan lain lain.  Ketika menonton video mengenai Pengamdian Masyarakat yang dilakukan oleh tiap-tiap himpunan, saya jadi tertarik untuk berpartisipasi di dalamnya.  Tidur di rumah tradisional masyarakat pribumi, berternak, bercocok tanam, mandi di sungai dan bergotong royong dalam membangun fasilitas menurut saya adalah hal yang sangat menarik dan menyegarkan.

Saya juga berencana berpartisipasi dalam lomba-lomba dan liga olahraga.  Saya ingin mengikuti lomba-lomba rumpun keilmuan yang saya tekuni. Saya yakin MTI akan memfasilitasi saya dalam mengikutinya mulai dari pengumuman tentang diadakannya lomba, sampai bimbingan dalam mempersiapkannya.  Saya juga ingin mengikuti liga antar mahasiswa yang diadakan intra MTI sendiri maupun antar himpunan mahasiswa. Rasanya pasti asyik apabila kita dapat mengharumkan nama MTI dan membawa pulang thropi dan medali kemenagan.

Terakhir, yang saya ingin lakukan di MTI adalah menjadi panitia PPAB. Saya ingin menjadi bagian Litbank dalam posisi kepanitian nantinya. Alasan saya ingin menjadi Litbank adalah saya senang memeriksa tugas-tugas yang diberikan, mulai dari membaca buku angkatan, sampai mengomentari blog-blog peserta PPAB.  Ada kesenangan tersendiri yang saya dapat saat membaca dan mengomentari tulisan-tulisan orang. J

No comments:

Post a Comment